Selasa, 03 April 2012

Masa Kecil Yang Bahagia

Ada beberapa hal menarik yang belum sempat saya ceritakan ketika rombongan KBM lapangan kelas 4 dan 5 mengunjungi sebuah padepokan tempat budidaya ulat sutera di kawasan Bandung Timur.

Ketika sedang berkeliling tiba-tiba salah seorang guru pembimbing yang tak lain juga seorang guru PAI merangkap direktur sebuah klub olahraga menunjukan sesuatu hal yang menarik.

"liat simbol apa ini..!" katanya sambil menunjuk sebuah simbol dalam banner yang terpampang di taman bacaan yang ada disana. Simbolnya kurang lebih seperti ini

Saya pun mendengarkan penjelasan beliau tentang simbol ini, saya sendiri sepertinya pernah melihat simbol ini, tapi lupa. Penjelasan tentang simbol ini dapat kalian simak disini dan yang lebih ekstrim bisa juga disini

Yaudah lah yah..!



Kejadian menarik lainnya adalah ketika saya melihat perosotan disana. Saya sempat tertegun sebentar sebelum pembimbing yang ternyata seorang guru Bahasa Sunda yang sedang melanjutkan s2 yang juga lebih muda dari saya (kebanyakan "yang" nya ini teh) nyeletuk tiba-tiba.

"main itu yu..!" katanya menunjuk perosotan

Saya pun mendelik, yang artinya kira-kira "serius lo..!"

tapi tiba-tiba justru guru PAI duluan yang naik, padahal beliau jauuuhh lebih tua dari kami, badannya pun jauuuhh lebih besar dari kami..hehehe..

kami berdua pun menyusul dibelakangnya. Sontak kami pun jadi pusat perhatian anak-anak, mereka yang tadinya terlihat kurang semangat, jadi seneng ada bahan tertawaan.

Kegilaan kami tidak berhenti disitu. Ketika anak-anak bermain balap bakiak yang biasanya baru diadakan kalau 17 Agustus itu, salah seorang pembimbing yang berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia menantang pembimbing-pembimbing laki-laki untuk balap bakiak..!

Tim kami terdiri dari saya, guru Bahasa Sunda, dan guru Bahasa Indonesia. Saya berada diposisi paling depan karena psotor saya paling kecil diantara mereka berdua, kalau ditengah akan sangat janggal kelihatannya. Lawan kami adalah grup kepala sekolah bersama guru PAI, saya beri nama grup tersebut grup 150 kg (hitung aja sendiri kalau ga percaya), tim ketiga terdiri dari dua orang guru paling senior di sekolah kami, yang satu guru IPA, satu lagi guru olahraga, saya kasih nama grup "2 cm" oleh karena selama ini belum pernah sekalipun saya melihat rambut mereka lebih dari 2 cm.

Pertandingan berjalan seru, grup kami memimpin, kombinasi antara determinasi, kekompakan, ditambah stamina dan usia muda kami membuat kami memimpin. tapi sampai diakhir lintasan grup 150 kg menyusul, ternyata motivasi orang-orang tua lebih tinggi dibandingkan anak-anak muda jaman sekarang (apa sih..!). Sementara grup 2cm tumbang ketika berusaha berputar balik. Well setidaknya kami kalah dengan terhormat..(alesan..)Intinya kami membuat suasana tamabah hangat siang itu, itu poinnya.

Setelah capek balap bakiak, saya dan guru Bahasa Sunda tadi mendekati dua orang anak kelas 4 yang sedang bermain jungkat-jungkit. Kami pura-pura menyapa, ngobrol basa basi sebelum kami mengkudeta jungkat-jungkit tersebut dan main sama mereka. Lagi-lagi kami berdua jadi pusat perhatian.

"Ih si bapa MKKB"
"Hah apaan tuh?"
"Masa Kecil Kurang Bahagia"

Yeaahh..justru karena masa kecil kami bahagialah kami berbuat seperti ini, kami ingin megulangnya lagi..

1 komentar: