Selasa, 10 September 2013

Menolak Move On dari #MesakkeBangsaku (a sotoy review)

Merdeka Dalam Bercanda #MDB Bandung, adalah acara stand up comedy yang saya saksikan secara live untuk pertama kalinya. Alasan saya nonton waktu itu karena saya hanya ingin membuktikan ucapan para komika yang selalu bilang kalau nonton stand up comedy secara langsung itu "beda" rasanya dengan nonton di TV. Selain itu #MDB adalah tur dari salah satu komika co founder @standupindo yang bertanggung jawab dengan booming-nya stand up comedy di Indonesia. Ya, tak lain dan tak bukan, artis ternama kita Pandji Pragiwaksono.
Gambar dicomot dari ava @StandUpIndoBdg

Ekspektasi saya ternyata terbayar malam itu. Pandji tampil hingga nyaris 2 jam, dan sepulangnya saya jadi ketagihan nonton acara stand up comedy secara live. Apabila ada komika favorit yang datang dan tampil di Bandung, maka sebisa mungkin saya sempatkan untuk menonton acara komedi "cerdas" itu. Pffttt... :)))
Dan malam tanggal 7 September yang ditunggu itu pun akhirnya datang juga. Pandji yang setelah #MDB tur di Bandung officially  jadi salah satu komika favorit saya, kembali menggelar tur nya yang baru #MesakkeBangsaku. Dalam hati saya mikir, gila ni orang produktif banget yah?! Kerjaannya (baca: KARYAnya) banyak banget. Lantas ekspektasi saya terhadap Pandji saya naikkan. 
Tur nya kali ini harus lebih seru, bit-bit nya harus lebih memorable dari #MDB. Kenapa? karena bit-bitnya yang informatif dari #MDB masih nempel di otak saya seperti tentang sekolah di Amerika, Satgas anti belajar di Korea, jembatan Chuck Norris, banyak lah.

Malam itu saya datang tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Pantia tampaknya sangat siap. Alur antrian dibuat 3 rute berdasarkan gelombang pemesanan tiket sehingga calon penonton bisa sangat nyaman mengantri di depan GSG Itenas.  Kursi-kursi penonton sudah terisi penuh. Saya tidak mendapatkan posisi favorit saya, deretan tengah agak kebelakang (ga berani duduk di depan, takut di-riffing hehehe..) Ada 2 buah big screen di kiri-kanan panggung untuk membantu penonton yang duduk dibagian belakang dikarenakan panggung yang rendah. Well, ini pertama kalinya digunakan di acara stand up yang biasa dihelat di Bandung, salut buat panitia dari @standupindobdg. Saya memutuskan untuk duduk di deretan depan samping kiri dari panggung. Sayang, artikulasi suara tidak jelas terdengar dari situ. Sehingga ketika layar menampilkan video Allyson finalis SUCI 3 yang menyampaikan sesuatu dalam bahasa Inggris, saya tidak dapat mendengarnya dengan jelas (apa sebenarnya saya kena ay det naw moment yah?!) Terus ketika MC Tomy Malewa naik saya tidak bisa begitu jelas mendengar joke nya. Layar kembali menayangkan video tayangan walikota Bandung terpilih Ridwan Kamil yang menyampaikan dukungannya agar Pandji mau ikut nyaleg di pemilu 2014, eh. Keren. 

Akhirnya acara dimulai dibuka dengan komika dari komunitas @StandUpIndoBdg Fandi Bakri. Fandi berhasil menghangatkan panggung, bit-nya tentang pelayan mini market (walaupun sudah banyak yang bahas) mampu membuat GSG Itenas terpingkal. Personanya sebagai komika pelupa juga ok. 
Opener kedua adalah juara 3 SUCI 3 Arie Kriting. Dari salam saja Arie sudah bikin gerr satu ruangan. Sayang pengaruh tempat duduk saya yang terlalu dekat dengan speaker dan artikulasi Arie yang cepat membuat kening saya berkerut, justru saat orang lain tertawa terbahak dan bertepuk tangan. Maka saya pun bergegas mencari spot yang lebih baik. Ternyata dibagian belakang sound-nya lebih jelas terdengar. Arie Kriting menggila dengan joke tentang masa sekolahnya, keren.

Ada gimmick lagi sebentar sebelum yang punya acara naik panggung. Sebuah rekaman video ditayangkan tentang betapa tidak dikenalnya Pandji Pragiwaksono ini. Jelas saya tidak percaya, hari gini hanya Olga rasanya yang sanggup menandingi kepopuleran Channing Tatum KW 15 ini :)))
Pandji naik keatas panggung diiringi dengan lagunya sendiri (as always, hehehe) dan sialan, baru diawal acara, bit nya sudah serius, membahas minoritas lengkap dengan data pula, bahaya... Bit yang paling menampar saya adalah tentang pendidikan. Kenapa? karena saya adalah seorang pengajar (malu kalau nyebut diri guru, belum pantes). Pandji tampil amat sangat santai malam itu, kekuatan impersonate nya muncul dengan sangat brilian ketika menirukan mimik muka Glen Fredly. kocaaak... Hahahaha...
Beberapa bit-nya juga ada yang sedikit provokatif, berani, yah walaupun belum seberani Sammy (salah satu idola saya juga) Tapi, sebagai komika yang sudah membuat 3 special show, Pandji ini menurut saya adalah salah satu komika yang lengkap secara teknis (sotoy gua). Act out, impersonate, story telling, sama riffing yang jadi andalannya tampak sangat matang, mulus, semulus paha cherry..yaitulah.. (ajarin dong bang)
Dan yang paling saya sukai dari setiap stand up nya Pandji ini adalah, entah kenapa saya selalu mendapat informasi baru. Ini yang penting. Saya ga akan ngasih tau bit-nya apa saja, yang jelas jika tur #MesakkeBangsaku ini datang ke kota kalian, maka rugi jika dilewatkan. Karena selain kita bisa ketawa, sepertinya Pandji ini punya misi untuk mengedukasi followers, penikmat musik, atau penonton stand up nya. Bila di #MDB atau Bhineka Tunggal Tawa, Pandji seperti mengingatkan kita tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Maka di #MesakkeBangsaku dia seperti berkata "sudah saatnya berubah dan bergerak. (sok tau yah gue bang? bodo amat ah hihihihi)
Lagian gimana ga mengedukasi, dari nama acara yang bikin orang nanya-nanya artinya Mesakke itu apa, sampai cara pemesanan tiket via online yang bikin orang-orang ribet, juga mengedukasi banget tuh. Mereka, eh, kita yang biasanya ingin cari yang serba gampang jadi teredukasi lah minimalnya.

Maka malam itu saya keluar dari gedung GSG Itenas dengan senyum yang mengembang sepanjang perjalanan pulang (untung diangkot cuman sendiri) Penantian saya yang nyaris dua bulan dan rela bergadang untuk berebut tiket gelombang 1 terbayar lunas. Puaaassss...