Jumat, 30 Maret 2012

Pelajaran Hari Itu

Hari itu ceritanya kami mengadakan KBM lapangan, Gedung Merdeka dan Padepokan Dayang Sumbi menjadi lokasi kegiatan kami. Selama diperjalanan itu bocah-bocah pada sibuk sendiri, ada yang ngemil, tebak-tebakan, pasang musik kenceng-kenceng dari hp nya, dan tau kah lagu apa yang mereka dengarkan??? Party Rock Anthem nya LMFAO..!!! Wahai anak kelas 4 tahu kah kamu sebenarnya apa yang sedang kamu dengarkan itu???.



Gedung karya C.P. Wolff Schoemaker yang menjadi tempat pelaksanaan Konferensi Asia Afrika itu menjadi awal kegiatan kami hari itu. Kami pun berkeliling, foto-foto, dan yah.. standar lah biasa kalau ke musium tadinya saya mau buat acara api unggun di sana tapi takut nggak boleh jadi weh...!
Tidak ada kejadian menarik disana, hanya ada pertanyaan lucu dari anak kelas 4 sama saya..kira-kira begini. (AS: inisial siswa, TH: inisial saya)
AS:"pak di sini teh ada pocong nya yah..?"
TH:"wah masa..?"
AS:"iya bener ih di on the spot ada..trus di nightmare side juga ada katanya..!!!"
TH:"oh iya bener..yang pocong nya tuh suka pake warna pink trus bisa shuffle kan..?"
AS:"ih si bapak mah.."

Selesai dari Gedung Merdeka, kami melanjutkan perjalanan ke Padepokan Dayang Sumbi di daerah Bandung Timur. Saya sama sekali tidak tahu tempat apa dan ada apa disitu, ketidaktahuan tersebut menyebabkan kami sempat salah jalan, nyasar...! malu-maluin padahal lokasinya ga jauh dari sekolah kami.

Padepokan tersebut ternyata merupakan tempat budidaya ulat sutera. untuk lebih jelasnya bisa didapatkan disini. Anak-anak menonton tayangan tentang ulat sutera, lalu melihat sendiri proses pembuatan kain sutera, terakhir adalah permainan, ditutup dengan lomba menangkap ikan, basah-basahan tuh mereka.

Sore hari setelah di guyur hujan yang deras, kami tiba juga di sekolah. Sekolah kami yang mesjidnya sedang direnovasi. Tampak berjejer mobil-mobil milik orang tua yang menjemput putra-putrinya. Saya pun lantas menyambar tas ransel yang saya sendiri tidak tahu isinya apa, mau pulang. Di koridor saya berpapasan dengan 3 orang anak kelas 4 yang slah satu nya pura-pura menubruk saya, biasa manja-manjaan..ga apa-apa lah toh di luar kelas ini. Ada sesuatu yang menarik dari percakapan kami.
RF:"pak kata HN bapak teh guru paling miskin yah..hehe..?"
TH:"ih ko tau..?
HN:"tuh kan kata saya juga..!"
TH:'iya ih hebat kamu mah bisa tau, anaknya Ki Joko Stupid yah..?"
mereka bertiga: hehehe...
TH:"ko bisa tau..?"
RF:"iya kan bapak mah tiap pulang pasti nebeng"
TH:"oh iya bener.."
tiba-tiba WF nyeletuk
WF:"biarin aja atuh, mending miskin di mata manusia tapi kaya di mata Alloh.."
dan saya pun kaget..aslinya kaget..! WF yang kalau di kelas petakilannya minta ampun, yang selalu merasa rugi kalau udah belajar tiba-tiba ulangannya diundur ternyata mengeluarkan komen secerdas itu...!
Kami, saya, RF, dan HN hanya bereaksi.."Ciee..." hahaha..lucu liat muka nya asli..
Tak lama mereka pun pamit, RF sudah dijemput mobilnya sudah nunggu di depan gerbang, begitu pula dengan HN. WF naik sepeda karena rumahnya dekat. Sementara saya celingak-celinguk nyari temen saya, nyari tebengan....

Hari itu saya mendapat poin positif dari 3 orang anak tadi.
1. RF sudah berani mengungkapkan pendapatnya walaupun ia tau itu beresiko namun siap menanggung resiko tersebut, lagipula kebebasan mengeluarkan pendapat diatur oleh undang-undang jadi apa salahnya beropini selama bisa dipertanggungjawabkan dan sesuai aturan. Hehe..
2. HN ternyata memiliki kepekaan lingkungan yang cukup tajam, ia melihat orang-orang disekitarnya dan melakukan analisa setiap kejadian yang terjadi seputar dengan lingkungannya, dan itu modal yang bagus untuk menjadi pribadi serta warga negara yang baik. Tinggal rasa empatinya saja yang perlu di asah..
3. Sementara WF ternyata dengan "ketengilan"nya itu diam-diam ia menyerap dan mempraktekan ilmu yang diajarkan oleh gurunya. Ini kalau guru PAI nya tau pasti seneng da..hahaha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar