Bulan puasa sudah lewat, lebaran pun sama. Lewat seminggu yang lalu. Puasa tahun ini pada dasarnya sama seperti tahun-tahun yang lalu, sama-sama nahan lapar, haus, serta nafsu. Yang membedakan hanya tidak adanya buka bersama dengan teman se kantor. Maklum saya baru saja move on dari kantor sebelumnya. Faktor pembeda lainnya adalah THR, yaudah skip, no comment.
Nah, yang berkesan justru lebarannya. Hanya kesannya kurang mengenakan. Bukan!, bukan karena THR tadi yang sengaja saya ganti kepanjangannya jadi Tak Harus Risau itu, tapi ada hal lain yang lebih meaningfull. Jadi begini ceritanya....
Tepat seminggu yang lalu, ketika takbir berkumandang, bersahut-sahutan dengan syahdu sesekali diringi dengan letusan petasan yang menyebalkan, mengisi malam terakhir bulan ramadhan menyambut hari kemenagan besok. Kebetulan, malam itu bertepatan dengan bergulirnya Barclays Premier League (BPL) atau liga Inggris yang tak lain dan tak bukan adalah teman setia saya tat kala malam minggu tiba. Maka saya habiskan malam indah itu dengan menonton sepak bola. Hanya sayangnya tim kesayangan saya Liverpool FC tidak ditayangkan. Mungkin karena tim medioker yah..gapapa lah. Untungnya stasiun tv yang inisial nya M belakangnya O, nayangin acara Stand Up Comedy Show Spesial Lebaran..wow..emejing.
Selesai ngakak sampai perut saya sakit, saya pun menuju kamar tidur. Tapi mata ini ternyata belum mau istirahat. Saya nyalakan laptop dan main game hingga pagi, sayup-sayup takbir masih terdengar hingga saya terlelap, entah jam berapa.
Pintu kamar saya diketuk dengan kencang oleh ponakan saya dari luar "bangun mau sholat id ga!?" katanya. Jam 6 pagi bos!. Kita berdua telat bangun. Saya pun lompat dari tempat tidur. Tadinya mau salto, tapi ga bisa. Buru-buru saya mandi seadanya, nyamber baju sama celana yang pertama saya liat di kamar, terus sholat subuh (walaupun udah jam 6 lewat). Pas keluar kamar, gubraaakk!!! dari depan rumah terdengar suara benda jatuh dengan sangat keras, saya tebak itu kayu, dan benar! Tapi pemandangan yang saya lihat setelah itu yang membuat saya merinding! asli!
Ponakan saya terduduk sambil memegangi kakinya yang berdarah-darah! Jempol kakinya tertimpa balok kayu yang berdiri didekat situ. Kuku kakinya bengkok, nyaris lepas! darahnya hitam menggumpal. Saya pun langsung membawa kotak P3K bekas kemping taun lalu, berusaha ngasih pertolongan pertama. Jujur saya panik, saat itu kami hanya berdua karena yang lain sudah pada pergi sholat ke lapangan duluan.
Ada yang aneh, darahnya terus mengucur padahal sudah saya kasih betadi..yah itulah. Sementara wajah ponakan saya makin pucat. Saya pun jadi ikut pucat melihat darah, lutut saya lemas, bahkan hampir muntah, karena saya yakin yang saya lihat itu bukan darah yang menggumpal, tapi daging!!!
Ingin rasanya menyambar kunci motor dan segera membawanya ke klinik 24 jam. Namun saya ga tau dimana kakak saya menyimpan kuncinya, dan dia pun ga bawa hp ke lapangan. Alhasil, sambil menunggu kakak dan ibu saya pulang sholat id, saya memotivasi ponakan saya supaya lebih survive. Padahal dia ga butuh motivasi, tapi butuh dokter!
Kuku kakinya harus dilepas, dagingnya ada yang hancur pula, maka dijahitlah jempol ponakan saya di klinik Tong..bukan di klinik 24 jam. Sekitar 500 ribu keluar dari dompet kakak saya, mahal juga pikir saya. Apa karena lebaran? harus nya diskon dong, mall juga pada diskon!
Tapi gapapalah berkat klinik Tong..emhh klinik 24 jam itu kini jempol kaki ponakan saya terhindar dari luka yang lebih parah. Ponakan saya yang umurnya cuma beda tujuh tahun dengan saya itu seketika galau. Ia merasa telah merepotkan orang satu rumah dengan kecelakaan itu, di hari lebaran pula. Dimana seharusnya semua orang salam-salaman, makan-makan, berbahagia. Tapi kita kan ga pernah bisa milih waktu, jadi yasudah. Ponakan saya berujar "ini mungkin teguran, karena kaka suka bangun telat, suka kelewat sholat subuh" katanya.
Mungkin ada benarnya, tapi yang jelas ini bukan teguran buat dia saja, bisa jadi buat saya, atau buat kita sekeluarga. Teguran itu ternyata masih berlanjut sob. Sore harinya kita sekeluarga (kecuali ponakan saya itu) pergi silaturahmi ke rumah nenek. Kami semua berboncengan menggunakan motor kesana. Dan apa yang terjadi? ketika hendak berbelok, menyebrang jalan, motor kami ditabrak dari belakang oleh pengendara motor yang masih abege nan alay. Karena saya dibonceng dibelakang, beberapa senti lagi pasti kaki saya kena!!!. Belum sempat kami marah-marah, si pengemudi motor alay itu langsung tancap gas, kabur. Mungkin sadar sama 4 kesalahannya. 1. ngebut, 2. nabrak orang, 3. satu motor tiga orang, 4. dua orang yang dibonceng ga pake helm!
Alhamduillah kami berdua tidak apa-apa, tidak lecet maupun baret sedikit pun, hanya motor nya yang baret. Motor yang sebenarnya milik ponakan saya yang sedang terbaring dirumah akibat jempolnya yang terkena balok kayu itu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar